Akibat didemo pekerja atau buruh outsourcing hingga tidak bisa produksi berminggu-minggu, sebuah perusahaan sepatu terkenal di Indonesia bakal hengkang akhir tahun ini. Bagaimana nasib para buruh selanjutnya?
Ketua Umum Asosiasi Pengusaha Indonesia (Apindo) Sofjan Wanandi mengatakan, perusahaan sepatu ternama yang mempekerjakan 2.000 buruh tersebut pusing karena tidak bisa berproduksi akibat demo.
"Berminggu-minggu, mobil perusahaan, pegawai tidak bisa masuk perusahaan, yang demo sampai buat tenda, pegawai ada yang disandera, pusing pengusaha kita saat ini," kata Sofjan saat diskusi ketenagakerjaan di Kantor Tenaga Kerja dan Transmigrasi, Jakarta, Selasa (30/10/2012).
Secara total, ada 10 perusahaan yang mau cabut dari Indonesia. Salah satunya, kata Sofjan, adalah perusahaan sepatu terkenal yang pabriknya berlokasi di Purwakarta tersebut. Namun Sofjan tidak mau menyebutkan nama merek sepatunya.
"Dia sudah bilang ke kami, sudah kirim surat ke menteri, dia sudah tidak tahan lagi, dia mau relokasi pabriknya ke Bangladesh, tidak tahan di Indonesia, didemo, tidak bisa produksi, rugi besar," ungkap Sofjan.
Tapi Sofjan mencoba menahan rencana itu, dan meminta waktu sebulan untuk selesaikan masalah ini (outsourcing). "Saya bilang sama yang punya, kasih saya waktu sebulan, selesaikan masalah ini," ucapnya. Diungkapkan Sofjan, ada 2 perusahaan besar termasuk perusahaan sepatu tersebut yang hampir pasti cabut dari Indonesia. Sementara 8 perusahaan lagi yang siap ancang-ancang cabut.
"Bayangkan total 10 perusahaan tersebut mempekerjakan 10.000-20.000 pekerja, kalau mereka berbarengan cabutnya, kacau kita, rusak citra iklim investasi kita," cetusnya.
"Berminggu-minggu, mobil perusahaan, pegawai tidak bisa masuk perusahaan, yang demo sampai buat tenda, pegawai ada yang disandera, pusing pengusaha kita saat ini," kata Sofjan saat diskusi ketenagakerjaan di Kantor Tenaga Kerja dan Transmigrasi, Jakarta, Selasa (30/10/2012).
Secara total, ada 10 perusahaan yang mau cabut dari Indonesia. Salah satunya, kata Sofjan, adalah perusahaan sepatu terkenal yang pabriknya berlokasi di Purwakarta tersebut. Namun Sofjan tidak mau menyebutkan nama merek sepatunya.
"Dia sudah bilang ke kami, sudah kirim surat ke menteri, dia sudah tidak tahan lagi, dia mau relokasi pabriknya ke Bangladesh, tidak tahan di Indonesia, didemo, tidak bisa produksi, rugi besar," ungkap Sofjan.
Tapi Sofjan mencoba menahan rencana itu, dan meminta waktu sebulan untuk selesaikan masalah ini (outsourcing). "Saya bilang sama yang punya, kasih saya waktu sebulan, selesaikan masalah ini," ucapnya. Diungkapkan Sofjan, ada 2 perusahaan besar termasuk perusahaan sepatu tersebut yang hampir pasti cabut dari Indonesia. Sementara 8 perusahaan lagi yang siap ancang-ancang cabut.
"Bayangkan total 10 perusahaan tersebut mempekerjakan 10.000-20.000 pekerja, kalau mereka berbarengan cabutnya, kacau kita, rusak citra iklim investasi kita," cetusnya.
-------------------------------------------
Mungkin mereka lupa kalo dulu tanda tangan kontrak, mereka setuju dibayar segitu. Mereka juga lupa pas keterima kerja mereka seneng banget dan bangga sekali.
Nanti kalo perusahaan2 asing udah pada kabur, pengangguran tambah banyak, jangan demo2 lagi ya minta pekerjaan :D
Semoga kita selalu bersyukur atas nikmat yang kita terima.
0 comments:
Post a Comment